Lalu bagaimana ciri-ciri madu yang asli, serta bagaimana cara membedakannya dengan madu palsu?
Ada beberapa tipe pemalsuan pada madu yang biasa di lakukan oleh para pelaku pemalsuan madu :
- Pemalsuan JUMLAH, dilakukan dengan menambah volume madu “asli” dengan madu “palsu”, misalkan mencampurkan gula/madu buatan yang relatif lebih murah untuk kemudian diaduk.
- Pemalsuan MUTU, biasanya dilakukan dengan mengubah kadar air madu yang tadinya tinggi, lalu diturunkan dengan pemanasan.
- Pemalsuan MENYELURUH, yakni madu yang diklaim “asli” padahal sebenarnya 100% buatan, jadi bukan madu yang nerasal dari lebah dengan komposisi aslinya.
Secara kasat mata memang sulit
membedakannya, diperlukan pengujian kuantitatif untuk memastikan
keaslian madu. Lewat uji kuantitas, madu dapat diperkirakan dipalsukan
atau ditambahkan sesuatu apabila; kadar sukrosa madu naik, kadar enzim
naik/turun, kadar abu menjadi naik/turun, daya hantar listrik naik,
kandungan pollen dalam sedimen turun, kandungan mineral turun, aroma dan
rasa berubah, kandungan HMF (Hidroksi metal Furfuraldehid) berubah,
kadar protein turun, warnanya terang, madu mengandung PbCl2, PbSO4,
anion dan kation.
Kandungan HMF yang merupakan produk
pemecahan glukosa dan fruktosa pada madu asli maksimal 3 mg/100 gram.
Madu asli juga memiliki keasaman (pH) yang tetap berkisar 3,4-4,5,
sedangkan pH madu palsu 2,4-3,3 atau diatas 5. Aktifitas enzim diastase
pada madu asli yang berkualitas minimal 5 dengan rasio Kalium(K) dan
Natrium(Na) sekitar 4,0. Pada madu palsu rasionya 0,05-0,1. Madu asli
memiliki sifat khas memutar optic ke kiri yang bisa diperiksa dengan
alat polarimeter.
Secara sederhana, madu asli dan palsu dapat dibedakan dengan melihat ciri khas fisis madu asli sebagai berikut :
- Cara pertama, meneteskan madu pada selembar kertas. Madu palsu akan mudah terserap kertas karena kandungan airnya tinggi.
- Cara kedua, dengan mengocoknya. Madu asli akan membentuk gas atau uap air jika dikocok.
- Cara keempat, dituang ke wadah berisi air. Madu asli akan langsung jatuh ke dasar wadah, sedangkan madu palsu cenderung akan menyebar.
Itu adalah cara simpel membedakan madu
asli dan palsu. Dan berikut ini ada informasi tambahan tentang ciri-ciri
madu asli dan palsu :
Madu yang beredar di Indonesia umumnya
dihasilkan dari tiga jenis lebah; apis dorsata (lebah hutan), apis
mellifera (lebah unggul) dan apis cerana (lebah lokal) yang ada di atas
atap rumah. Dari segi kualitas, madu hutan (madu organik) berwarna hitam
pekat lebih baik daripada madu yang di budidaya.
Sayangnya, masyarakat Indonesia sudah
terbiasa konsumsi madu budidaya berwarna coklat cerah. Akibatnya, madu
hutan dianggap sebagai madu palsu. Banyak orang penasaran untuk
membedakan madu asli yang dihasilkan lebah pencari makan di alam bebas
dari madu palsu (sirup gula, misalnya).
Disinyalir, peredaran madu palsu di
Indonesia sangat tinggi. Uji coba madu asli atau palsu lewat aroma,
semut yang mengerubuti, kekentalan jika diteteskan pada debu, belum jadi
jaminan keaslian sebuah produk madu.
Di laboratorium, kandungan glukosa pada
madu murni agak dominan kelihatan dan kandungan sukrosa lebih menonjol
pada madu palsu. Madu asli mengandung mineral seperti natrium, kalsium,
magnesium, alumunium, besi, fosfor dan kalium. Vitamin dalam madu berupa
thiamin (B1), riboflavin (B2), asam askorbat (C), piridoksin (B6),
niasin, asam pantotenat, biotin, asamfolat dan vitamin K.
Madu asli mengandung enzim sedangkan
madu palsu tidak. Enzim tidak bisa dibuat manusia, dan hanya bisa dibuat
lebah madu. Enzim-enzim terpenting dalam madu; diatase, invertase,
glukosa oksidase, peroksidase dan lipase. Diastase merupakan enzim
pengubah karbohidrat komplek (polisakarida) jadi karbohidrat sederhana
(mono sakarida). Invertase merupakan enzim pemecah molekul sukrosa jadi
glukosa dan fluktosa. Oksidase mengemban peran sebagai enzim pembantu
oksidasi glukosa jadi asam peroksida. Enzim peroksidase melakukan proses
oksidasi metabolisme. Semua zat berguna untuk proses metabolisme tubuh.
Sedangkan madu palsu mengandung campuran
glukosa dengan gula pasir, buah, flavour dan zat warna sangat merugikan
kesehatan manusia. Ciri-ciri madu asli harus berwarna-warni, hitam
pekat (berasal dari bunga akasia), hitam kemerah-merahan, kuning cerah,
kekuning-kuningan atau kuning keputih-putihan (lebah budidaya). Bila
mendapatkan madu dengan warna dan kekentalan sama perlu diwaspadai
karena warna madu asli tidak pernah sama.
Aroma juga bisa dijadikan media untuk
menentukan asli atau palsunya sebuah produk madu. Madu asli punya aroma
dan bau khas seperti madu dari bunga rambutan, kapuk randu atau
kelengkeng. Ini berbeda dengan madu palsu yang sama sekali tidak
beraroma.
Pengujian lain, madu asli bila
dituangkan di atas piring sebanyak dua senduk lalu disirami air putih
dan digoyang ke kanan ke kiri akan membentuk sarang lebah. Jika tidak
menyebar bahkan bercampur dengan air, maka terkategori madu palsu.
Konsumen juga dianjurkan untuk mencoba
sendiri dengan menjadikan tubuh sebagai lab alam. Caranya, puasa selama
10 jam, lalu periksa gula darah. Katakan A minum madu 2-3 sendok.
Sesudah 2 jam, periksa lagi gula darah. Katakan B bila madunya murni dan
alami, selisih antara B dengan A kecil.
Penderita diabetes mellitus (DM) yang
berpengalaman minum madu bisa merasakan madu murni dan madu palsu. Bila
setelah minum madu, badan jadi segar dan bertenaga kembali (sama seperti
bukan penderita DM yang baru saja minum teh manis), itu menandakan madu
yang baru diminum murni dan alami. Dalam tubuh penderita DM, madu
diubah jadi tenaga (tanpa bantuan insulin).
Sayangnya, saat ini banyak madu palsu
yang menyerupai madu asli hingga cara-cara tersebut hanya bisa sebagai
bahan pertimbangan saja. Tipsnya adalah dengan membeli madu di tempat
yang sudah terpercaya. Bila terpaksa membeli di tempat lain, bandingkan
apakah harganya tidak terlalu beda jauh dengan madu sejenis dari merk
lain. Jika harganya sangat murah, bias jadi madu tersebut adalah madu
buatan.
Semoga informasi tentang cara memilih madu dengan membedakan ciri-ciri madu asli dan palsu ini bermanfaat bagi Anda.
terbaruterkini.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar