Rabu, 17 Juli 2013

Cara Efektif Mendisiplinkan Anak

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah penelitian oleh University of Manitoba, Winnepeg, Kanada,  mengungkap menertibkan dan mendisiplan dengan hukuman fisik berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan saat mereka dewasa nanti.
Nah, tentunya Anda tidak ingin ini menimpa buah hati Anda. Ada cara lain untuk disiplin anak mereka salah satunya melalui pendekatan verbal.
Simak kiat-kiat mendisiplinkan buah hati dengan efektif dari buku "Parenting in 3-D" karya Fran Walfish seperti yang TRIBUNnews.com kutip dari Medical Daily.com.
1. Berpikir Sebelum Bertindak
Anak cenderung merefleksikan perasaan lewat aksi dan tak mendengarkan Anda. Sementara ini memicu Anda untuk meninggikan suara. Jangan terpancing dulu. Ada baiknya Anda menarik nafas dalam dan berpikir sebelum bertindak
"Pahami jika anak Anda sedang benar-benar marah. Katakan dengan hangat dan rendah hati, 'Ibu tahu kamu sedang marah. Ibu ingin mendengar semuanya. Katakan kepada ibu kenapa kamu marah'," ujar Fran.
Membuka dialog dengan suasana yang tenang memudahkan mereka terbuka dan menceritakan perasaan mereka.
2. Ajak Buah Hati Curahkan Perasaan
Saat Anda mengetahui persaan anak Anda, mereka akan lebih cenderung mendengarkan Anda.
Mereka ingin memastikan ayah dan ibu mengetahui perasaan mereka, terlebih perasaan yang tak dapat diungkapkan secara verbal.
Mereka cenderung menggunakan aksi ketimbang kata-kata untuk menarik perhatian orang tua mereka.
"Kuncinya adalah mengatakannya dengan empati sehingga mereka tahu  Anda mengerti perasaan mereka," kata Fran.
3 Buat Batasan
Supaya Anak Anda lebih mematuhi permintaan Anda dengan efektif, sebaiknya bantu mereka mengerjakannya. Fran mencontohkan anak yang "ogah-ogahan" mandi.
Giring mereka ke kamar mandi lalu bantu mereka bersiap.
Dengan agak "memaksa" akan membantu memastikan mereka mendengarkan perkataan Anda. Buang jauh-jauh amarah Anda dan jangan mudah terpancing.
4. Ajari Buah Hati Kendalikan Emosi
Fran juga menyarankan ada baiknya orang tua mengendalikan amarah saat permintaan mereka tak terpenuhi.
"Ajari dengan membiarkan mereka merasakan kekecewaannya," kata Fran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar